30.03.202019:00:00UTC+00Emas Berjangka Ditutup Turun Karena Ekuitas, Dolar Kokoh Naik

Emas berjangka melayang lebih rendah pada hari Senin, memperpanjang penurunan ke sesi kedua berturut-turut, karena kenaikan ekuitas dan dolar yang lebih kuat membebani komoditas. Meskipun meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari virus korona yang menyebar dengan cepat, aset berisiko seperti ekuitas naik lebih tinggi pada Senin, bereaksi terhadap pengumuman stimulus baru-baru ini dari Federal Reserve dan keputusan pemerintah AS untuk memperluas penjagaan jarak sosial setidaknya hingga akhir April. Indeks dolar naik ke 99,32 pada pertengahan sore, sebelum memotong beberapa kenaikan dan mundur ke 99,10. Tetap saja, indeks dolar bertahan di wilayah positif, menguat sekitar 0,75% dari penutupan hari Jumat. Emas berjangka untuk Juni ditutup turun $ 10,90, atau sekitar 0,7%, di harga $ 1,643.20 per ons, setelah ditutup lebih rendah sebesar 0,4% satu sesi sebelumnya. Perak berjangka untuk Mei ditutup turun $ 0,402 di harga $ 14,132, sedangkan tembaga berjangka untuk Mei ditutup lebih rendah $ 0,0165 di harga $ 2,1555 per pon. Dalam berita ekonomi, sebuah laporan dari National Association of Realtors menunjukkan lompatan tak terduga dalam penjualan rumah yang tertunda pada bulan Februari. NAR menyatakan indeks penjualan rumah yang tertunda naik 2,4% menjadi 111,5 pada Februari setelah naik 5,3% ke angka 108,9 yang direvisi naik pada Januari. Peningkatan yang terus menerus mengejutkan para ekonom, yang memperkirakan penjualan rumah yang tertunda akan mundur sebesar 1%. Namun, kepala ekonom NAR, Lawrence Yun menyatakan data terbaru tidak menangkap dampak signifikan dari pandemi virus korona atau tindakan yang diambil untuk mengendalikan wabah tersebut. "Angka-angka dalam beberapa pekan mendatang akan menunjukkan seberapa keras pasar perumahan terpukul, tetapi saya optimis bahwa paket stimulus mendatang akan mengurangi kerusakan ekonomi dan kita mungkin mengalami pemulihan yang kuat berbentuk V di akhir tahun ini," kata Yun.