15.06.202019:32:00UTC+00Futures Minyak Mentah Memantul Setelah Pelemahan Sebelumnya, Ditutup Cukup Naik

Setelah pelemahan sebelumnya, harga minyak mentah bergerak naik pada hari Senin karena ekspektasi terhadap pengurangan produksi melebihi kekhawatiran terhadap prospek permintaan energi di tengah laporan lonjakan kasus virus korona. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate ditutup di harga $37,12 per barel, naik $0,86 atau sekitar 2,4% untuk sesi ini. Minyak mentah berjangka Brent bergerak naik sekitar $0,95 atau 2,5% di harga $39,74 per barel. Harga minyak pulih karena laporan bahwa anggota OPEC dan sekutu mematuhi kesepakatan pengurangan produksi mereka dengan baik. Menteri energi UEA dilaporkan telah mengatakan bahwa ia yakin bahwa para produsen minyak dengan kepatuhan yang rendah akan memenuhi komitmen mereka. Panel dari luar OPEC+, yang telah ditugaskan untuk memantau anggota untuk melihat apakah mereka mematuhi pemotongan yang disepakati, ditetapkan untuk bertemu minggu ini untuk mengambil stok posisi tersebut. Di antara hal-hal positif bagi minyak hari ini adalah selama kenaikan minyak China sebanyak lebih dari 8% pada bulan Mei dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, produksi industri dan data penjualan ritel yang mengecewakan dari China dan laporan tentang lonjakan kasus baru infeksi virus korona di AS, China dan Jepang membatasi kenaikan minyak. Beberapa negara bagian di AS melaporkan lonjakan infeksi virus korona baru setelah pembukaan kembali bisnis. Lebih dari 25.000 kasus baru AS dilaporkan pada hari Sabtu saja karena lebih banyak negara melaporkan catatan infeksi baru dan rawat inap. Beijing mencatat rentetan 19 kasus covid-baru di pasar makanan grosir besar, meningkatkan kekhawatiran terhadap gelombang kedua infeksi virus korona. Tokyo melaporkan 47 kasus virus korona baru pada hari Minggu, tertinggi sejak 5 Mei, karena ibukota ini melonggarkan pembatasan dan menyiapkan untuk sepenuhnya membuka kembali perekonomian.