24.06.202018:54:00UTC+00Futures Emas Ditutup Turun Karena Dolar AS Memantul

Harga emas turun tipis pada hari Rabu, kehilangan kekuatan setelah naik tiga hari berturut-turut, terbebani oleh dolar yang lebih kuat. Namun, pelemahan emas tidak sangat tajam karena saham global anjlok di tengah lonjakan kasus virua korona baru di seluruh dunia, dan prospek suram IMF terhadap ekonomi global tahun ini. Indeks dolar naik ke 97,16, naik sekitar 0,54%, setelah tetap lemah dalam dua sesi terakhir. Emas berjangka untuk Agustus ditutup turun $6,90 atau sekitar 0,4% di harga $1,775.10 per ons, jauh dari titik tertinggi sehari di $1,796.10. Pada hari Selasa, emas berjangka untuk Agustus ditutup naik $15,60 atau sekitar 0,8% di harga $1,782.00 per ons, penutupan tertinggi sejak awal Oktober 2012. Perak berjangka untuk Juli ditutup turun $0,393 atau sekitar 2,2% di harga $ 17,670 per ons, sementara Tembaga berjangka ditutup di harga $2,6505 per pon, turun $0,0080 atau 0,3%. Penasihat kesehatan Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci, memperingatkan pada hari Selasa bahwa beberapa bagian wilayah AS mulai mengalami "gelombang peningkatan" kasus Covid-19. Fauci mengatakan kepada Kongres bahwa dua minggu ke depan akan sangat penting dalam upaya menjaga agar virus tetap terkendali. Dana Moneter Internasional hari ini memperkirakan resesi lebih dalam untuk tahun ini dan pemulihan yang lebih lambat dan tidak pasti untuk tahun depan setelah virus korona, atau Covid-19, menjerumuskan ekonomi global ke dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. IMF memperkirakan bahwa ekonomi global akan menyusut 4,9% tahun ini, jauh lebih buruk daripada penurunan 3% yang diperkirakan dalam laporan sebelumnya pada bulan April. Ini akan menjadi penurunan tahunan terburuk sejak setelah Perang Dunia Kedua. Untuk Amerika Serikat, IMF memperkirakan bahwa produk domestik bruto akan turun sebanyak 8% tahun ini, bahkan lebih besar dari perkiraan bulan April sebesar 5,9%. Itu akan menjadi resesi paling parah sejak Depresi Hebat tahun 1930-an.