02.07.202021:16:00UTC+00Dolar tetap lemah meski mengembalikan kerugian sebelumnya

Setelah tetap melemah hingga akhir sesi Asia, dolar AS melambung pada perdagangan pagi hari Senin. Setelahnya, dolar AS bergerak di atas garis datar di tengah laporan yang menunjukkan lonjakan jumlah kasus virus corona baru. Data payroll non-pertanian AS untuk bulan Juni dan data klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 29 Juni, serta data ekonomi dari bagian dunia lainnya, juga mempengaruhi pergerakan dolar. Data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa jumlah pekerja dalam payroll non-pertanian meroket sebanyak 4,8 juta pekerjaan pada Juni setelah melonjak 2,7 juta pekerjaan yang direvisi naik pada bulan Mei. Para ekonom memperkirakan lapangan kerja akan meningkat sekitar 3,0 juta pekerjaan dibandingkan dengan lonjakan 2,5 juta pekerjaan yang awalnya dilaporkan untuk bulan sebelumnya. Departemen Tenaga Kerja juga mengatakan tingkat pengangguran turun menjadi 11,1% pada bulan Juni dari 13,3% pada bulan Mei. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun ke 12,3%. Data dari Departemen Perdagangan menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS mengalami lambungan besar pada bulan Mei, dengan lonjakan sebesar 8% per bulan setelah turun 13,5% (revisi) pada bulan April. Para ekonom telah memperkirakan pesanan industri meningkat 8,9% dibandingkan dengan penurunan 13% yang awalnya dilaporkan untuk bulan sebelumnya. Dalam berita ekonomi AS lainnya, Departemen Perdagangan merilis laporan yang menunjukkan defisit perdagangan AS melebar lebih dari yang diperkirakan pada bulan Mei di tengah penurunan tajam nilai ekspor. Indeks dolar, yang naik ke 97,34 dari level terendah awal 96,81, terakhir terlihat di 97,22, naik tipis dari penutupan sebelumnya. Terhadap Euro, dolar menguat hingga $ 1,224 per sterling, sebelum mundur ke $ 1,1240 dan mencatat kerugian sekitar 0,12%. Meskipun resesi mendalam, tingkat pengangguran di kawasan euro hanya naik sedikit pada bulan Mei karena program kerja jangka pendek dari negara-negara anggota untuk mendukung ketenagakerjaan di tengah penurunan yang disebabkan oleh pandemi virus corona turut menekan pengangguran aktual. Tingkat pengangguran naik menjadi 7,4% pada Mei dari 7,3% pada April, data yang dirilis oleh Eurostat menunjukkan. Pada periode yang sama tahun lalu, tingkat pengangguran adalah 7,6%. Namun, tingkat pengangguran di bawah perkiraan ekonom 7,7%. Pound Sterling sedikit lebih kuat pada $ 1,2466, sedangkan Yen Jepang sedikit berubah di 107,50 per dolar. Terhadap Aussie, dolar turun di $ 0,6926, turun dari penutupan Rabu di $ 0,6915. Franc Swiss naik tipis pada 0,9453 per dolar, dibandingkan dengan 0,9458 pada akhir Rabu. Harga konsumen Swiss turun selama lima bulan berturut-turut pada bulan Juni, data dari Kantor Statistik Federal menunjukkan. Indeks harga konsumen turun 1,3% YoY pada bulan Juni, sama seperti yang terlihat pada bulan Mei. Ekonom sebelumnya memperkirakan penurunan sebesar 1,2%. Per bulan, harga konsumen tetap tidak berubah pada bulan Juni, sementara para ekonom memperkirakan kenaikan 0,1%. CPI inti turun 0,8% setiap tahun di bulan Juni dan turun 0,1% dari bulan sebelumnya. Ukuran Uni Eropa untuk indeks harga konsumen turun 0,1% setiap bulan pada bulan Juni dan turun 1,3% dari tahun sebelumnya. Terhadap Loonie, dolar turun menjadi C $ 1,3569, mundur dari C $ 1,3587, karena harga minyak kembali meningkat. Defisit perdagangan Kanada menyempit tajam menjadi C $ 0,68 miliar pada Mei 2020 dari C 4,27 miliar yang direvisi naik pada bulan April.