24.08.202019:00:00UTC+00Harga Minyak Melonjak Karena Ancaman Badai Teluk

Harga minyak melonjak pada Senin karena ancaman badai di Karibia dan Teluk Meksiko membuat produksi minyak terhenti. Harga juga didukung oleh harapan terhadap pengobatan virus corona serta tanda-tanda mencairnya ketegangan AS-China. Acuan minyak mentah Brent naik 76 sen atau 1,72 persen menjadi $45,02 per barel, sedangkan acuan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika naik 31 sen atau 0,72 persen menjadi $42,58 per barel. Produksi minyak terganggu karena Badai Marco dan Badai Tropis Laura melanda Karibia dan Teluk Meksiko pada hari Minggu, memaksa beberapa penyulingan menghentikan produksi minyak. Perusahaan-perusahaan energi mengevakuasi pekerja dari lebih dari 100 anjungan produksi dan menutup lebih dari 1 juta barel per hari (bph) produksi minyak mentah lepas pantai di Teluk Meksiko AS karena ancaman badai yang berulang-ulang. Sentimen risiko juga mendapat dorongan setelah FDA AS mengumumkan otorisasi penggunaan darurat untuk penggunaan plasma pemulihan dalam membantu merawat pasien dengan COVID-19. Selain itu, laporan menunjukkan bahwa tim Trump secara pribadi berusaha meyakinkan perusahaan AS bahwa mereka masih dapat melakukan bisnis dengan aplikasi perpesanan WeChat di China.