08.09.202019:06:00UTC+00Minyak Mentah Berjangka Ditutup di Titik Terendah Hampir 3 Bulan

Minyak mentah berjangka menetap di titik terendah hampir 3 bulan pada hari Selasa karena harga turun tajam di tengah kekhawatiran baru terhadap prospek permintaan energi. Meningkatnya ketegangan antara AS dan China, dolar yang lebih kuat dan laporan yang menunjukkan lonjakan tajam kasus virus corona di beberapa bagian Eropa menyebabkan harga minyak mentah jatuh di sesi hari ini. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk Oktober ditutup turun $3,01 atau sekitar 7,6% di harga $36,76 per barel setelah mencapai titik terendah $36,13 di sesi tersebut. Minyak mentah berjangka Brent turun $2,25 atau sekitar 5,5% di harga $39,76 per barel. Kekhawatiran atas kelebihan pasokan di pasar setelah OPEC+ melonggarkan pembatasan produksi sejak bulan lalu, dan kekhawatiran penurunan permintaan energi karena melonjaknya kasus virus di seluruh dunia membebani komoditas ini. Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada hari ini. Indeks dolar naik ke 93,48 pada pertengahan pagi, dan meskipun mengurangi beberapa kenaikan selanjutnya, masih naik hampir 0,7% dari penutupan sebelumnya. Saham AS dan Eropa juga jatuh. Di Wall Street, Indeks Gabungan Nasdaq yang dihuni perusahaan teknologi jatuh sebanyak 3,7%. Dow turun 2,1% dan S&P 500 turun 2,58%. Sementara itu, para trader menunggu data inventaris mingguan. American Petroleum Institute akan merilis laporan mingguannya pada Rabu malam, sedangkan Energy Information Administration akan merilis data inventarisnya pada Kamis pagi.