29.09.202018:40:00UTC+00Emas Berjangka Ditutup Naik Karena Dolar Perpanjang Penurunan

Harga emas bergerak naik pada hari Selasa, memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya, karena dolar terus melemah. Pelemahan di pasar saham di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap lonjakan kasus virus corona di seluruh dunia, ketidakpastian Brexit, dan kehati-hatian menjelang debat presiden antara Presiden Donald Trump dan kandidat Demokrat, Joe Biden, membuat pasar saham global melemah. Trump dan Biden akan bertemu malam ini di Cleveland dalam debat pertama dari tiga debat mereka yang dapat mengguncang perebutan Gedung Putih. Pasar juga bereaksi terhadap perkembangan terbaru negosiasi atas rencana penyelamatan dari virus corona baru dan berita mengenai Brexit. Indeks dolar turun menjadi 93,82 pada perdagangan di akhir pagi, dan meskipun pulih ke 94,05 siang lalu, indeks dolar kemudina tergelincir ke 93,87, mencatat kerugian bersih sekitar 0,4%. Emas berjangka untuk Desember ditutup naik $20,90 atau sekitar 1,1% di harga $1.903,20 per ons, penutupan tertinggi sejak Selasa lalu. Perak berjangka untuk Desember ditutup naik sebesar $0,841 di harga $24,445 per ons, sementara kontrak berjangka Tembaga untuk Desember ditutup mendatar di harga $2,9900 per pon. Menurut laporan, Demokrat mengumumkan paket bantuan terbaru mereka pada Senin malam, menjelang negosiasi baru dengan Menteri Keuangan, Steven Mnuchin. "Demokrat menepati janji kami untuk berkompromi dengan RUU yang diperbarui ini, yang diperlukan untuk segera mengatasi krisis kesehatan dan ekonomi yang kini dihadapi keluarga pekerja Amerika," ujar Ketua DPR, Nancy Pelosi, dalam sebuah pernyataan pada hari Senin. Di sisi Brexit, Uni Eropa dan Inggris telah mengisyaratkan bahwa kesepakatan pasca-Brexit masih jauh karena negosiasi kembali dimulai untuk menerapkan Perjanjian Penarikan mereka. Mengenai Covid-19, jumlah kematian global akibat pandemi ini melonjak lebih dari 1 juta kasus pada Senin malam, yang disebut Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, sebagai "angka yang mematikan pikiran". Ia mengatakan bahwa sangat penting bagi masyarakat internasional untuk belajar dari kesalahan yang dibuat dalam 10 bulan pertama pandemi. Secara terpisah, Anthony S. Fauci, ahli penyakit menular terkemuka di Amerika Serikat, menyebut pembukaan kembali bar dan restoran di Florida "sangat mengkhawatirkan", dan memperingatkan hal itu akan memicu lebih banyak wabah virus corona.