11.05.202107:23:00UTC+00Dolar Australia dan Selandia Baru Jatuh Akibat Risk Aversion

Dolar Australia dan Selandia Baru turun terhadap pasangan-pasangan utamanya di sesi Asia pada hari Selasa, karena saham Asia menyusul Wall Street turun di tengah kekhawatiran atas kenaikan inflasi. Investor khawatir lonjakan inflasi dapat mendorong The Fed untuk memperketat kebijakan lebih cepat daripada prakiraan. Departemen Tenaga Kerja akan merilis data CPI AS terbaru pada hari Rabu, yang diperkirakan akan menunjukkan kenaikan 3,6 persen setahun pada bulan April. Ekspektasi inflasi AS melonjak ke level tertinggi dalam satu dekade karena ekonomi pulih dari pandemi dan kebijakan akomodatif Fed. Data dari Statistics New Zealand menunjukkan bahwa belanja kartu kredit ritel Selandia Baru naik 4,0 persen dengan penyesuaian musiman pada bulan April - setelah naik 0,8 persen pada bulan Maret. Pengeluaran di industri ritel inti naik 4.1 persen sebulan. Aussie melemah ke posisi terendah 4 hari di 0.7822 terhadap greenback, 1.5518 terhadap euro dan 0.9467 terhadap loonie, dari titik tertinggi sebelumnya masing-masing di 0.7845, 1.5471 dan 0.9487. Aussie bersiap untuk menantang support di sekitar 0.75 terhadap greenback, 1.57 terhadap euro dan 0.93 terhadap loonie. Aussie mencapai titik terendah sesi di 85.14 terhadap yen, setelah naik ke 85.42 pada pukul 10:35 ET. Aussie terlihat mencari support di sekitar angka 82.00. Aussie mundur ke 1.0772 terhadap the kiwi, dari titik tertinggi 1.0792 yang dicapai pada pukul 21:15 ET. Aussie mungkin mencari support di sekitar level 1,06. Mata uang NZ tergelincir ke posisi terendah 4 hari di 0.7252 terhadap greenback, 78.97 terhadap yen dan 1.6724 terhadap euro, berbalik dari titik tertinggi awal masing-masing di 0.7277, 79.23 dan 1.6676. Kemungkinan support berikutnya bagi the kiwi tampak di sekitar 0.70 terhadap greenback, 76.5 terhadap yen dan 1.69 terhadap euro. Selanjutnya, sentimen ekonomi ZEW Jerman untuk Mei akan rilis di sesi Eropa.