21.06.202110:42:00UTC+00Emas Rebound saat gejolak Fed mereda

Harga emas naik pada hari Senin, karena penurunan yang lebih dalam pada imbal hasil Treasury AS jangka panjang di tengah prospek kebijakan moneter AS yang kurang akomodatif mendorong daya tarik logam non-yielding. Emas Spot naik lebih dari 1 persen menjadi $1.782,50 per ounce, sementara emas berjangka AS naik 0,7 persen menjadi $1.782,05. Harga emas batangan merosot sekitar 6 persen pekan lalu untuk menandai minggu terburuk sejak Maret 2020 setelah Federal Reserve AS mengejutkan pasar dengan pernyataan hawkish-nya. Logam kuning didukung oleh penurunan imbal hasil, dengan benchmark imbal hasil Treasury AS jatuh ke level terendah sejak 3 Maret. Dolar AS melayang tepat di bawah level tertinggi 10-minggu yang disentuh pada hari Jumat versus mata uang utama setelah Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan bahwa risiko inflasi dapat memaksa Fed untuk menaikkan suku pada awal tahun depan menambah kekhawatiran. Pertumbuhan ekonomi yang cepat membawa inflasi lebih cepat dari perkiraan, yang dapat menjamin kenaikan di akhir 2022, kata Bullard dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Jumat. Secara terpisah, Presiden Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan pada hari Jumat bahwa ia ingin mempertahankan suku bunga acuan jangka pendek Fed mendekati nol setidaknya hingga akhir 2023.