Tidak peduli seberapa putus asa terhadap latar belakang dolar yang kuat pada awal Oktober, posisi emas tidak terlihat, untuk waktu yang sangat lama untuk mengabaikan latar belakang logam mulia yang menguntungkan tidak bisa. Perang dagang, kemungkinan perlambatan PDB China dan ekonomi dunia yang meningkat, ketidakpastian seputar Brexit, krisis politik Italia dan, pada akhirnya, ancaman Arab Saudi untuk meningkatkan harga minyak mencapai $100 per barel jika Amerika Serikat membebankan sanksi, dari sudut pandang penting, harus berkontribusi terhadap pertumbuhan permintaan untuk aset safe-haven. Namun, selama pasar saham AS di dominasi oleh pembeli, terdapat sedikit peluang dari emas, karena situasi dianggap oleh investor sebagai risk appetite global yang tinggi. Hal lainnya adalah koreksi dari S&P 500. Dalam hal ini, menjadi jelas mengapa katalis untuk penembusan oleh logam mulia dari batas atas range trading dari $1185-1215 per ons merupakan penurunan terburuk dua hari dari indeks saham AS sejak Februari.

Setelah penurunan nilai sekitar 10% sejak April terhadap backdrop dari penguatan kebijakan Federal Reserve dan evaluasi ulang dari dolar AS, emas telah terjebak dalam konsolidasi untuk waktu yang lama. Terus menunggu perkembangan. Volatilitas yang bertumbuh pada pasar saham AS memaksa investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka, meningkatkan saham aset terpercaya. Dan bahkan pada saat peningkatan perang dagang antara AS dan China, diyakini bahwa dolar kalah dari yen dan safe haven logam mulia status, faktanya, dan mata uang AS memiliki tumit Achlles. Segera setelah S&P 500, arus masuk dari modal asing digantikan oleh arus keluar, yang memungkinkan emas menandakan dinamika harian terbaik sejak referendum dari keanggotaan Inggris pada UE di tahun 2016.

Dinamika Emas

Apa selanjutnya? Nasib dari XAU/USD akan bergantung kepada bursa sekuritas AS dan posisi dari dolar. Meskipun terdapat fakta bahwa perkiraan konsensus dari ahli Bloomberg menyarankan bahwa yield dari obligasi Treasury akan naik diatas level saat ini di akhir tahun, Barclays yakin bahwa angka akan segera turun dibawah 3%. Menurut bank, investor menaksir terlalu tinggi kekuatan dari ekonomi Amerika, dan statistik yang lemah dari penjualan ritel dan inflasi membuktikannya. Untul S&P 500, skenario yang paling memungkinkan adalah konsolidasi. Perkiraan dari profit perusahaan untuk 2018 optimis (+23%), namun tampaknya lebih kecil untuk 2019 (+10%), dengan efek yang menghilang dari stimulus fiskal dan perang dagang akan berkontribusi pada perlambatan PDB AS.

Dolar secara bertahap kehilangan kartu Trump. Faktornya adalah empat kenaikan dalam suku bunga Federal di akhir 2019 yang secara praktis hampir dipertimbangkan dalam kuotasi pasangan terkait, sementara itu, penurunan dari suku bunga repartiasi pertumbuhan modal dan ekonomi negatif untuk bulls pada indeks USD. Keadaan ini memungkinkan kita optimis mengenai prospek logam mulia.

Secara teknis, grafik emas haris terus menerapkan target dari 88,6% dari pola "Bat". Untuk memulainya, bulls perlu memancing resistance di $1239-1244 per ons.

Emas, grafik harian