Pada awalnya, Dolar AS tetap lemah sejak Ketua Fed Jerome Powell menyatakan bahwa suku bunga akan tetap mendekati nol untuk waktu yang cukup lama. Namun kemudian, permintaan untuk mata uang tersebut meningkat, setelah rilis laporan yang kuat tentang perekonomian AS.
Kenaikan imbal hasil Treasury juga menyebabkan penurunan tajam dalam risk appetite.
Kemarin, laporan harga industri dan konsumen dirilis, dan menunjukkan kenaikan tajam di tengah gangguan permintaan dan pasokan yang kuat. Faktanya, PPI AS telah melampaui level tertinggi yang dicapai pada 2012-2013 lalu, dan masih terus tumbuh pesat tahun ini.
Selain itu, dalam sebuah survei, banyak perusahaan yang menyatakan siap menaikkan harga produk dan jasanya, karena pertumbuhan ekonomi kini semakin berakselerasi. Pernyataan semacam itu kemudian menimbulkan lebih banyak perdebatan tentang apakah inflasi AS akan naik setelah berakhirnya pandemi. Jawabannya jelas - itu akan terjadi, terutama di tengah stimulus yang akan terjadi di AS.
Federal Reserve juga memperkirakan kenaikan inflasi yang tajam. Menurut Jerome Powell, bank sentral akan membiarkan inflasi melampaui 2,0% sebagai kompensasi atas kekurangannya di tahun-tahun sebelumnya.
"Kebijakan kami akan tetap sama karena inflasi masih rendah dan pasar tenaga kerja masih jauh dari ketenagakerjaan maksimum," jelas Powell.
Namun, indikator menunjukkan bahwa beberapa harga dinilai terlalu tinggi dan tidak menunjukkan pembentukan tekanan inflasi yang stabil. Misalnya, harga mobil naik karena kekurangan chip dan gangguan rantai pasokan di industri teknologi.
"Fenomena ini tidak serta merta menyebabkan inflasi berkelanjutan, karena inflasi merupakan proses yang berulang dari tahun ke tahun," ujarnya.
Sementara itu, menjawab berbagai pertanyaan tentang risiko ekonomi yang overheat, Powell menyatakan bahwa bantuan tambahan diperlukan karena jalan masih panjang sebelum ekonomi kembali ke kondisi sebelum krisis.
Tetapi, kenaikan imbal hasil Treasury yang sedang berlangsung menunjukkan bahwa investor tidak sepenuhnya mempercayai pernyataan Fed. Nyatanya, mereka sepertinya mengandalkan angka-angka yang dirilis.
Kendati demikian, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di AS jauh lebih cepat dari perkiraan. Sehubungan dengan itu, Federal Reserve akan terus mendukung perekonomian dan, khususnya, pasar tenaga kerja, yang masih berada dalam krisis setelah kehilangan 10 juta pekerjaan.
Meskipun beberapa anggota tidak menyembunyikan optimisme mereka mengenai laju pertumbuhan ekonomi yang baik, mereka tetap mengikuti arah yang ditetapkan oleh Powell, yaitu mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar. Misalnya, Bostic mengalihkan perhatian ke pasar tenaga kerja AS, menegaskan kembali bahwa tujuan utama Fed adalah ketenagakerjaan penuh.
Untungnya, pasar tenaga kerja AS mulai pulih. Faktanya, menurut Departemen Tenaga Kerja AS, klaim pengangguran awal telah turun menjadi 730.000 (turun 111.000), yang jauh lebih rendah dari perkiraan para ekonom. Ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar tenaga kerja akan dapat kembali ke kondisi sebelum krisis.
Sementara untuk PDB AS, Departemen Perdagangan menyatakan bahwa nilai untuk kuartal keempat (2020) direvisi ke angka yang jauh lebih baik dari estimasi. PDB riil naik 4,1%, dibandingkan dengan data awal yaitu 4,0%. Pendorong utama revisi ini adalah peningkatan investasi pada aset tetap dan saham swasta.
Pengeluaran AS, bagaimanapun, tumbuh sedikit lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya. Menurut data terakhir, pengeluaran hanya meningkat 2,4%, lebih rendah dari sebelumnya yaitu 2,5%.
Sedangkan untuk pesanan barang tahan lama, meningkat tajam pada bulan Januari ini dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Indeks naik 3,4%, yang juga jauh lebih tinggi dari yang diproyeksikan 1,1%. Pendorong utama pertumbuhan adalah lonjakan pesanan untuk peralatan transportasi, yang tumbuh 7,8%. Tetapi bahkan jika kategori volatil telah dihapus, order masih meningkat sebesar 1,4%.
Sementara itu, penjualan rumah turun cukup kuat di bulan Januari. Indeks turun 2,8% menjadi 122,8 poin, menurut National Association of Realtors (NAR).
Sehubungan dengan pasangan EUR/USD, hanya 1.2140 yang menahan harga agar tidak jatuh lebih jauh di pasar. Oleh karena itu, terobosannya akan menyebabkan penurunan besar menuju 1.2090 dan 1.2035. Tetapi, jika bulls berhasil mendapatkan kembali kendali pasar, Euro mungkin kembali ke 1.2190. Kemudian, konsolidasi di atas akan menyebabkan pergerakan naik menuju 1.2240.
Mirip dengan Euro, pada pasangan GDP/USD, 1.3950 menjaga harga agar tidak jatuh lebih jauh di pasar. Oleh karena itu, jika tembus akan menyebabkan penurunan menuju 1.3840 dan 1.3735. Tetapi, jika bulls berhasil mendapatkan kembali kendali atas pasar, harga dapat kembali ke 1.4050, konsolidasi di atas akan mengarah pada pertumbuhan yang lebih aktif menuju 1.4120.
Pasar saham AS bereaksi dengan penurunan tajam terhadap berita terbaru, seperti halnya pasar cryptocurrency, yang, setelah jeda singkat, kembali ke posisi terendah korektifnya. Faktanya, terobosan dari $44.900 akan menyebabkan penjualan Bitcoin lagi, sekitar $38.000.
