Pasangan Euro/Dolar terus jatuh. Harga turun ke angka ke-17 di tengah data statistik untuk pertama kalinya sejak November lalu. Faktanya, laporan ekonomi makro hanya meningkatkan sentimen pasar yang sudah bearish. Berdasarkan analisis fundamental saat ini, Dolar AS menguat terhadap Euro. Data yang dipublikasikan hanya membuktikan tren naik. Tampaknya minggu ini, pasangan mungkin ditetapkan antara level 1.1600-1.1790 (batas atas cloud Kumo – garis bawah indikator Bollinger Bands di D1). Selain itu, jika selama konferensi pers, Joe Biden mengumumkan rencana ekonomi baru senilai $3 triliun, harganya kemungkinan akan mencapai angka ke-16 pada akhir minggu.
Lonjakan hari ini terutama disebabkan oleh laporan ekonomi makro AS. AS menerbitkan data finalnya tentang PDB untuk kuartal keempat. Angka tersebut direvisi naik menjadi 4,3% dari 4,0%. Estimasi awal menunjukkan kenaikan hingga 4,3%.
Namun, data awal tidak sesuai dengan perkiraan. Alhasil, Dolar AS tetap tertekan. Faktanya, pada kuartal keempat, sebagian besar komponen gagal mencapai perkiraan. Dengan demikian, indeks konsumsi pribadi naik 2,3%, alih-alih naik 2,4%. Indeks harga PDB meningkat sebesar 2,0%, sedangkan para ekonom memperkirakan kenaikan 2,1%. Sementara itu, indeks PCI inti, salah satu indikator yang paling dipantau oleh Fed AS, naik tipis 1,3%, sedangkan perkiraannya adalah 1,4%. Fakta bahwa indikator umum direvisi naik (estimasi awal memenuhi data akhir) mendukung Dolar AS. Semua inkonsistensi lainnya diabaikan oleh pelaku pasar. Selama pertemuan Maret, regulator merevisi naik perkiraan PDB AS untuk 2021 (dari 4,2% menjadi 6,5%).
Pasar tenaga kerja AS juga mendukung Greenback. Jumlah klaim pengangguran pertama kali melonjak 684 ribu dalam periode tertentu. Di satu sisi, ini merupakan peningkatan yang besar dibandingkan dengan angka sebelum krisis. Namun, hasil saat ini adalah yang terendah sejak Maret 2020 ketika pandemi dimulai. Sebelum musim semi lalu, indikatornya berkisar antara 200-250 ribu. Namun, sejak Maret belum turun di bawah 700 ribu. Oleh karena itu, angka saat ini sangat positif. Berdasarkan data terbaru, non-farm payrolls AS naik 379 ribu (perkiraan: +117 ribu), sedangkan sektor swasta AS meningkat 420 ribu (perkiraan: +210 ribu). Di saat yang sama, tingkat pengangguran AS turun hingga 6,2%, sedangkan para ekonom memperkirakan kenaikan hingga 6,5%. Oleh karena itu, non-farm payrolls AS dapat memasuki zona hijau. Sejumlah laporan yang disebutkan di atas hanya merupakan alasan kecil untuk kelanjutan tren naik.
Dolar AS naik menjelang pidato Joe Biden. Dia mungkin mengumumkan rencana keuangan skala besar yang sedang dipertimbangkan di Gedung Putih. Di pers AS, ada informasi bahwa Joe Biden tidak akan membatasi bantuan keuangan dengan paket $1,9 triliun yang baru-baru ini diadopsi. Menurut The Washington Post, paket stimulus yang baru bisa bernilai $3 triliun. Dana ini rencananya akan digunakan, khususnya, untuk menciptakan lapangan kerja, memodernisasi infrastruktur serta mengembangkan industri dan pendidikan gratis di perguruan tinggi kota. Paket legislatif juga menyiratkan kenaikan pajak terutama untuk warga negara kaya dan perusahaan besar. Biden bermaksud untuk meningkatkan pajak perusahaan (dari 21% menjadi 28%), membatalkan keuntungan pajak untuk perseroan terbatas, dan meningkatkan pajak penghasilan bagi warga AS yang pendapatan tahunannya melebihi $400 ribu. Kemarin, Menteri Keuangan Janet Yellen secara tidak langsung membenarkan adanya rencana tersebut. Ia berjanji akan mempresentasikan rencana baru untuk mendukung perekonomian dalam waktu dekat. Dia juga menambahkan, perubahan kebijakan perpajakan akan memungkinkan mereka berinvestasi di infrastruktur.
Jika Biden mengonfirmasi niat Gedung Putih untuk menerapkan paket stimulus baru, Dolar AS akan menerima stimulus yang kuat dan tahan lama untuk kenaikan lebih lanjut. Jelas bahwa rangsangan seperti itu akan memungkinkan perekonomian AS untuk naik sebesar 8% (perkiraan oleh para ahli di Goldman Sachs) daripada sebesar 6,5% seperti prakiraan Fed.
Singkatnya, kita dapat mengatakan bahwa pidato Joe Biden akan memperkuat tren kenaikan pasangan Euro/Dolar. Faktor fundamental lainnya juga akan mendukung Greenback. Karenanya, trader disarankan untuk membuka posisi short dengan target 1.1630. Pasangan ini belum turun di bawah level terendah ini sejak September lalu. Level resistance berikutnya terletak di 1.1600 yang merupakan batas atas Kumo cloud di grafik mingguan.
