S&P500

Kemarin, indeks saham utama AS menunjukkan kenaikan meyakinkan pasca rilis laporan PDB AS yang kuat untuk kuartal pertama (+6,2%), laporan ketenagakerjaan yang cukup positif (jumlah klaim yang berlanjut tetap sekitar 3,6 juta), dan keputusan Fed untuk mengikuti kebijakan saat ini. Kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average dan S & P500 naik 0,7%, sedangkan NASDAQ naik sebesar 0,3%.

Pendapatan Amazon, salah satu pemimpin di sektor teknologi, pada kuartal pertama, meningkat tiga kali lipat sebesar $8 miliar atau 44% menjadi $108 miliar.

Pada saat yang sama, pasar saham Asia turun sebesar 0,8% meskipun data dari Jepang kuat.

India melaporkan jumlah kasus virus baru terbesar. Jadi, kenaikan kasus harian sebanyak 400.000, sedangkan jumlah korban tewas mencapai 4.000. Pasar global mengabaikan fakta ini. Selama gelombang virus corona ketiga, kenaikan jumlah kasus baru harian global mencapai 900.000, 8% lebih tinggi daripada di bulan Januari. Di Prancis dan Jerman, jumlah kasus virus baru sebnayak 25 ribu sehari. Program vaksinasi belum menghentikan penyebaran virus.

S & P500 diperdagangkan pada 4.211. Menurut prakiraan, indeks ini akan berada di antara level 4.160–4.230. Pasar saham AS kemungkinan akan menghadapi koreksi. Pelaku pasar telah memperhitungkan semua alasan penting kenaikan harga. Trader berpengalaman mengunci profit dan memperkirakan keruntuhan.

Indeks dolar AS menetap di 90,65. Indeks tersebut berhenti jatuh dan sekarang, melayang di atas 90,00. Jika koreksi dimulai, kemungkinan besar akan terbentuk lompatan.

USD/CAD diperdagangkan pada 1,2285. Dolar Kanada terus tumbuh terhadap dolar AS, setelah menembus level support 1,2360. Karena tidak ada alasan untuk naik, investor menunggu penurunan dolar Kanada. Faktanya, mata uang ini naik di tengah pelemahan dolar AS dan kenaikan harga minyak. Namun, dolar Kanada yang terlalu kuat dapat berdampak negatif pada perdagangan dengan AS. Fakta ini kemungkinan akan menghentikan kenaikan dolar Kanada.

Kesimpulan: Pasar telah menerima data penting. Pasar saham AS mungkin memasuki fase koreksi.